Sistem bagi hasil usaha patungan merupakan salah satu solusi terbaik untuk memulai menjalankan sebuah bisnis. Apalagi jika bisnis membutuhkan modal yang tidak sedikit sehingga usaha patungan bisa menjadi pilihan tepat.
Menyediakan modal usaha yang cukup bukan perkara mudah. Tidak semua orang memiliki tabungan memadai untuk menjalankan usaha. Bila Anda termasuk orang yang tidak memiliki modal cukup, bisa menawarkan kerjasama dengan teman maupun kolega.
Membangun usaha patungan dengan sistem kerjasama ada banyak kelebihannya. Selain mendapatkan suntikan modal, risiko usaha juga bisa membagi dan menanggungnya bersama-sama.
Beberapa Model dan Cara Bagi Hasil Usaha Patungan
Ada beberapa bentuk penyertaan modal dalam kerjasama bisnis. Berikut ini beberapa bentuk sistem bagi hasil usaha patungan berdasarkan kedudukan pemberi modal yang sebaiknya Anda tahu.
Pemberi Modal Sebagai Partner Bisnis
Bila memilih pemberi modal sekaligus sebagai partner bisnis, Anda dapat melakukannya bersama teman maupun keluarga. Pemberi modal jenis ini akan mendapat dua penghasilan, yaitu sebagai pemberi modal dan gaji sebagai karyawan.
Baca juga: Memilih Usaha Waralaba Modal Kecil yang Prospek dan Menguntungkan
Namun untuk meyakinkan calon pemberi modal Anda perlu membuat proposal penawaran yang mengungkapkan bisnis plan Anda. Perencanaan usaha ini harus detail, jujur, transparan, dan tentunya juga prospektif.
Untuk bagi hasil usaha patungan dilakukan dengan pemberian deviden atau keuntungan bersih setelah dikurangi untuk potongan investasi dan biaya operasional.
Pembagian hasil keuntungan juga berdasarkan persentase jumlah modal yang rekan bisnis berikan. Pembagian hasil usaha ini bisa setahun sekali. Sedangkan untuk gaji sebagai partner kerja dapat memberinya setiap bulan.
Pemberi Modal Hanya Sebagai Penanam Modal
Pemberi modal yang berperan sebagai penanam modal ini biasa mendapat sebutan investor. Investor hanya memberikan modal saja dan tidak ikut campur dalam segala kegiatan operasional dalam menjalankan bisnis.
Untuk bagi hasil usaha patungan dengan sistem ini yaitu pengelola bisnis selain mendapatkan deviden juga mendapatkan gaji. Sedangkan pemberi modal hanya mendapatkan hasil dari deviden atau keuntungan bersih dari bisnis bersama tersebut.
Baca juga: Keuntungan Usaha Barbershop Sekeren Rambut yang Dipangkasnya
Sebelum memulai bisnis, kedua belah pihak perlu membuat kesepakatan bersama tentang jumlah persentase yang akan mereka dapatkan. Ini tentunya menyesuaikan dengan jumlah modal yang disertakan.
Karena kedudukan pemberi modal tidak langsung terjun dalam aktivitas perusahaan, maka Anda wajib membuat laporan secara berkala. Laporan berisi progres atau kemajuan usaha beserta keuntungannya.
Pemberi Modal Sebagai Bentuk Hutang
Sistem bagi hasil usaha patungan lainnya adalah pemberi modal sebagai bentuk hutang atau biasa dengan sebutan kreditur. Kreditur hampir sama dengan investor dalam sebuah bisnis karena hanya berperan sebatas sebagai pemberi modal saja.
Meskipun hanya sebagai pemberi modal, ada perbedaan antara kreditur dan investor. Jika investor adalah orang yang memberikan modal tanpa menerima bunga dan juga tidak ada waktu jatuh tempo. Keuntungan investor ditentukan dalam kesepakatan bersama.
Baca juga: Bisnis Antar Jemput Anak Sekolah yang Ringan Tapi Menguntungkan
Sedangkan kreditur adalah orang atau lembaga yang memberikan modal sebagai hutang dengan beberapa perjanjian. Seperti jumlah bunga, pokok hutang serta waktu jatuh tempo hutang.
Dalam sistem ini pemilik usaha wajib mengembalikan modal usaha kepada kreditur meskipun usaha mengalami kerugian. Contohnya bank yang memberikan kredit modal usaha.
Demikianlah informasi tentang beberapa bentuk dan cara bagi hasil usaha patungan yang dapat Anda pilih. Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya Anda bisa mendirikan usaha secara patungan yang sesuai. (R11/HR-Online)
The post Sistem Bagi Hasil Usaha Patungan untuk Sukses atau Risiko Bersama appeared first on Harapan Rakyat Online.
source https://www.harapanrakyat.com/2020/09/sistem-bagi-hasil-usaha-patungan/
