Ulat Bulu Uraba Lugens, Ulat dengan Mahkota Kepala Menumpuk Vertikal

Ulat Bulu Uraba Lugens

Ulat bulu Uraba Lugens adalah salah satu spesies ulat bulu yang terbilang unik. Banyak diantara sebagian masyarakat takut dengan jenis hewan melata ini.

Kemungkinan besar ketakutan melanda karena bentuk dari hewan seperti ulat bulu adalah bentuknya yang seram. Bahkan, tak jarang yang mengalami pengalaman buruk dengan hewan berbulu ini.

Ulat memang sangat dijauhi dan dibenci karena bulunya tersebut dapat menyebabkan rasa gatal jika mengenai tubuh manusia. Lantas, bagaimana penampakan dari Uraba Lugens?

Ulat Bulu Uraba Lugens

Ulat bulu yang sering dianggap buruk karena tampilannya menyeramkan ini pun mungkin akan dipikir ulang oleh sebagian dari kita. Hal ini dikarenakan jika jenis dari spesies ini memiliki keunikan yang cukup menarik perhatian.

Ulat ini terlihat memiliki mahkota yang bertumpuk di atas kepalanya. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak ulasan dibawah ini.

Uraba Lugens adalah seekor jenis ulat dengan panjang sekitar 0,8 inchi atau sekitar 2 cm. Warnanya hijau dan juga kuning dengan lapisan rambut putih yang banyak menyelimuti bagian belakang dan juga samping tubuhnya.

Keunikannya pun tergambar dari tampilannya yang memiliki bagian seperti mahkota bertumpuk di atas kepalanya. Ulat bulu ini pun merupakan jenis ulat Australia yang dikenal dengan ulat bulu Uraba Lugens atau Skeletoniser daun getah.

Namanya tersebut didasarkan dari kebiasaannya yang merusak atau memakan daun Eucalyptuskaret sampai menyisakan tulang dan urat dari daun tersebut.

Seperti dilansir dari Bbc.com, jika ahli Ekologi perilaku, Petah Low, mempelajari ulat untuk studinya dalam meraih gelar PhD di Sydney University. Setelah melakukan study terhadap hewan melata berbulu tersebut, ia pun langsung jatuh cinta dengannya.

“Aku memberikan nama untuknya,” kata Low. “Ulat Unicorn,” imbuhnya.

Kemudian ada seorang penulis yang menyebutkan jika ulat bulu Uraba Lugens tersebut diberi nama ‘Mad hatterpillars’. Sebenarnya, mahkota yang menumpuk secara vertikal diatas kepala tersebut merupakan setumpuk selubung kepala tuanya yang kosong.

Dapat dikatakan jika ia memakai tumpukan dari tengkorak kepalanya yang lama. Dari penelitian yang dilakukan Low tersebut, juga menyebutkan alasan ulat tersebut memakai tengkorak kepala yang kosong tersebut di atas kepalanya.

Baca Juga: Hewan Kecil Berbahaya Ini Bisa Bunuh Manusia

Penjelasan Study Low

Tubuh dari ulat adalah berupa daging dan juga cairan yang dibungkus kulit yang keras layaknya sosis. Dengan bertambahnya usia, maka ulat akan mengalami pertumbuhan yang semakin besar. Kemudian, ia juga mengganti kulit dengan menghancurkan kulitnya yang lama.

Ia akan merangkak keluar dan mulai menumbuhkan kulit yang baru. Jenis ulat bulu Uraba Lugens ini pun meranggas sampai tiga belas kali sebelum akhirnya memutar kepompong dan bertransformasi sebagai ngengat dewasa.

Dimulai dari pergantian kulit yang keempat, membuat kerangka daun getah menjaga kulit kepala dari kulitnya yang lama dengan menumpuknya di atas kepala. Dengan tampilan yang menumpuk secara vertikal tersebut, belum diketahui secara jelas bagaimana bisa terjadi.

Akan tetapi, ulat ini memiliki mahkota tersebut untuk membantu menjangkarnya. Sebenarnya hal tersebut tak lazim dilakukan oleh beberapa jenis ulat.

Biasanya sebagian dari mereka akan membuang kulit lama dan ada juga yang memakan kulit lamanya tersebut. Sehingga, ulat yang membuat tanduk dari cangkang kulit kepala hanya terdapat di sebagian kecil perilaku ulat.

Di dalam penelitian yang telah dipublikasikan di 2014, Skeletoniser daun disebutkan oleh Low dalam konsep mensimulasikan serangan terhadap predator atau musuh.

“Mereka mengangkat kepala ke belakang. Hal tersebut dapat dilihat jika mereka seakan-akan melindungi punggung dengan tumpukan kulit kepala tersebut,” kata Low.

Penelitian Kecil Tentang Perilaku

Kemudian, Low juga ingin mengetahui apakah ulat memakai tanduk mereka dalam usaha mempertahankan diri, maka ia pun melakukan penelitian kembali. Low meletakkan dua ekor ulat di dalam sebuah wadah.

Kedua ekor ulat bulu Uraba Lugens tersebut memiliki perbedaan yakni satu ekor dengan cangkang kepala, dan yang satu tidak memilikinya. Lalu, Low meletakkan seekor predator, Stinkbug ke dalam wadah tersebut.

Kemudian ia akan menyaksikan apa yang selanjutnya terjadi. Stinkbug tersebut mulai menyerang dengan menyuntikkan jarum beracun dan menghisap ulat sampai kering. Ulat tersebut pun meronta-ronta dengan mengayunkan kepala dan memuntahkan makanannya, lalu mundur.

Ulat dengan tanpa cangkang pun menyerah dalam 14 detik, akan tetapi ulat dengan cangkang di kepalanya bertahan setidaknya selama 120 detik sebelum akhirnya juga menyerah.

Ulat memanfaatkan cangkang untuk pertahanan diri saat predator menusuk tubuhnya. Ia juga mengayunkan tanduk tersebut saat jarum predator menusuk daging lunak di belakang kepalanya, sehingga jarum dapat berbelok.

Dari penelitian kecil yang dilakukan oleh Low tersebut, dapat diperoleh kesimpulan. Dimana tumpukan cangkang di atas kepalanya tersebut memiliki fungsi dalam memperlama hidup ulat bulu Uraba Lugens dari serangan predator.

The post Ulat Bulu Uraba Lugens, Ulat dengan Mahkota Kepala Menumpuk Vertikal appeared first on Harapan Rakyat Online.



source https://www.harapanrakyat.com/2020/07/ulat-bulu-uraba-lugens/
Jasa Iklan Google Adwords Situs Judi Slot Online
Jasa Whatsapp Blast Situs Judi Slot Online
Jasa Backlink PBN Situs Judi Slot Online
Jasa Penulis Artikel SEO Situs Judi Slot Online

Slider Parnert

Subscribe Text

Jasa Google Ads Situs Judi Online